Assalamu'alaikum, selamat malam dunia maya! Kali ini Dini mau share tulisan tentang maintenance. :D aha! By the way, seperti yang kita ketahui bersama dunia maintenance adalah dunia yang umumnya dinilai sebagai hal yang 'cowok banget'. Lantas, kenapa kemudian yang ditulis adalah topik ini? Sebenernya ini topik yang saya dalami beberapa waktu yang lalu. Nge-post materi tersebut di sini adalah dalam rangka menyelamatkan memory tentang maintenance a.k.a pemeliharaan, sebelum memudar (warna kaliii pudar).
Pada dasarnya hampir semua hal perlu dilakukan pemeliharaan. Misalnya, kegiatan pemeliharaan terhadap kendaraan, mesin produksi, termasuk hubungan dengan sesama umat manusia *ups mulai ngelantur, okey kembali ke jalan yang lurus*. Tapi konteks pemeliharaan (maintenance) yang ditulis di sini maksudnya adalah semua kegiatan baik itu terencana maupun tidak terencana yang dilakukan untuk menjaga agar sebuah item atau bagian dari peralatan dapat menjalankan fungsinya dalam kondisi tertentu.
Contoh sederhananya adalah kegiatan mengelap kaca pengilon dengan cairan pembersih yang bertujuan agar bayangan yang muncul ketika kita mengaca dapat terlihat jelas.
Aktivitas dalam maintenance pada umumnya dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu preventif maintenance dan corrective maintenance. Preventive Maintenance sendiri terbagi menjadi empat kategori, yaitu: Time Directed Maintenance, Condition Based Maintenance, Failure finding, serta Run to Failure. Berikut ini bagan ilustrasinya:
Bagan Jenis - jenis Maintenance
Time Directed Maintenance :
Time Directed Maintenance merupakan kegiatan perawatan yang dilakukan berdasarkan variabel waktu. Kebijakan perawatan lain yang sesuai untuk diterapkan pada kegiatan ini adalah periodic maintenance dan on condition maintenance.
Periodic maintenance (hard time maintenance) merupakan kegiatan perawatan yang dilakukan secara periodik atau terjadwal. Kegiatan yang dilakukan adalah penggantian komponen secara terjadwal dengan interval waktu tertentu
Condition Based Maintenance :
Condition Based Maintenance merupakan perawatan pencegahan yang dilakukan sesuai dengan kondisi yang berlangsung dimana variabel waktu tidak diketahui secara tepat. Kebijakan yang sesuai dengan keadaan tersebut adalah predictive maintenance.
Predictive maintenance merupakan suatu kegiatan perawatan yang dilakukan dengan memeriksa dan memelihara pada saat perawatan sudah benar-benar memerlukana pemulihan ke tingkat semula. Hal ini dilakukan dengan me-monitoring kondisi operasi peralatan berdasarkan data-data dan informasi. Monitoring yang dilakukan antara lain pengukuran suara, analisis getaran, analisis aliran dan komposisi gas.
Failure finding :
Failure finding merupakan suatu tindakan pencegahan yang dilakukan dengan cara memeriksa fungsi yang tersembunyi (hidden function) secara periodik untuk memastikan kapan suatu komponen akan mengalami kerusakan.
Run to Failure :
Kegiatan ini disebut juga no schedule maintenance dimana kegiatan perawatan ini tidak melakukan usaha untuk mengantisipasi kerusakan. Suatu peralatan atau mesin dibiarkan bekerja hingga mengalami kerusakan kemudian dilakukan perawatan perbaikan. Kegiatan ini dilakukan jika tidak ada kegiatan pencegahan efektif yang dapat dilakukan, tindakan percegahan terlalu mahal atau dampak gagal tidak berpengaruh.
Yakk, pada bagan di atas terlihat ada tulisan "RCM", nah apakah RCM itu? Kondisi - kondisi seperti apa yang sesuai untuk jenis pemeliharaan tersebut? Jawaban atas pertanyaan - pertanyaan tersebut rencananya akan dibahas pada postingan berikutnya.
1 tanggapan pembaca ^_^:
jadi menurut anda ,metode maintenance apa yang paling baik dari metode yang anda jabarkan diatas ?
Posting Komentar