Jumat, 30 Desember 2011

Mengenal Riset Operasi (Operational Research): Materi Kuliah Semester 3

0

Riset operasional yang lebih dikenal dengan operation research atau quantitative analysis merupakan serangkaian kegiatan analisis dan pemodelan matematik untuk keperluan pengambilan keputusan (decision making). Banyak persoalan manajerial di suatu organisasi atau perusahaan yang berkaitan dengan proses pengambilan keputusan.

Meskipun tujuan utama riset operasional ini adalah mendaptkan solusi optimal. Namun, dalam praktek manajerial lebih dipentingkan solusi yang memuaskan (satisficing). Keputusan dalam bisnis masih lebih banyak ditentukan oleh perilaku sang pengambil keputusan. Meskipun demikian, analisis kuantitatif dan sistematik tetap dibutuhkan sebagai dasar argumentasi yang dapat dipertanggungjawabkan secara rasional. Oleh sebab itulah kita memerlukan riset operasional sebagai salah satu tools untuk membantu dalam proses pengambilan keputusan di dalam perusahaan.

Sebagai suatu teknik pengambilan keputusan masalah, penelitian operasional harus dipandang sebagai suatu ilmu dan seni. Aspek ilmu terletak pada penggunaan teknik-teknik dan algoritma-algoritma matematik untuk memecahkan persoalan yang dihadapi; sedangkan aspek seninya terletak dalam kreativitas dan kemampuan operator dalam menganalisis sistem untuk pengambilan keputusan (the art of balancing).

Riset operasional mencakup:
1. Analsis Keputusan (MCDM, AHP, Analisis Keputusan dalam Ketidakpastian, serta FUngsi BORDA)
2. Programa Linier (Metode grafik, Simpleks, Dua Fasa, Primal Dual)
3. Programa Integer
4. Programa Dinamis
5. Goal Programming
6. Metode Transportasi
7. Teori Antrian dan Simulasi, Teori Permainan, dan Rantai Markov


Referensi:
1. Cathrine, dkk. (2011). A Carpentry Cutting Stock Problem: A Case Study For Planks Cutting In Zimbabwe. Journal Of Sustainable Development In Africa.
2. Dimyati, Tjutju Tarliah and Ahmad Dimyati. (2006). Operation Research: Model-model Pengambilan Keputusan. Sinar Baru Algesindo. Bandung.
3. Noer, Bustanul Arifin. (2010). Belajar Mudah Riset Operasional. ANDI. Yogyakarta

Read more

Rabu, 07 Desember 2011

Adik Kecil Bermandi Debu

0
Adik kecil yang bermandi debu di pinggir jalan
Apa kabarmu  hari ini?
Masih indahkah dunia di matamu?
Baju kumalmu
Rambut kusammu
Alas kakimu yang telah koyak itu
Tumbangkah semangatmu olehnya?
Tumbangkah rasa syukurmu karenanya?

Ah...

Siang ini aku masih melihatmu
Berjalan di tengah garis batas jalan
Tak elakkan deru dan debu di sekelilingmu
Bermandi terik siang dan peluh di sekujur tubuhmu
Dari balik kaca bus aku mengamatimu!
Sedari sebulan yang lalu

Adik kecil yang bermandi debu di pinggir jalan
Bagaimana harimu?
Kadang aku mendapatimu
melempar senyum dan gurau bersama temanmu
Tak elakkan deru dan debu
Bermandi terik siang dan peluh di sekujur tubuhmu


Ya,
masih sama!

Lantas,
kapan perubahan itu terjadi?

tugas kita semua
Read more

Jumat, 28 Oktober 2011

Dahlan Iskan: Dua Tangis dan Ribuan Tawa

2
Tiga hari yang lalu dapet artikel ini dari sebuah milis, menurut saya sih sangat bermutu dan terlalu sayang untuk dilewatkan begitu saja. Langsung saja disimak :)

Minggu lalu genap enam bulan saya menjadi CEO PLN. Ada yang bilang "baru" enam bulan. Ada yang bilang "sudah" enam bulan.

Betapa relatifnya waktu.

Selama enam bulan itu, saya dua kali sakit perut serius. Setengah hari saya tidak bisa bekerja, kecuali hanya tidur lemas di bilik di belakang ruang kerja Dirut PLN. Sebenarnya, saya harus mewaspadai sakit perut seperti itu melebihi sakit lainnya. Sebab, kata dokter, sakit perut merupakan tanda awal mulai
bermasalahnya transplantasi hati yang saya lakukan tiga tahun lalu. Mungkin saja itu merupakan tanda awal bahwa "hati"nya orang lain yang sekarang saya pakai ini mulai ditolak oleh sistem tubuh saya. Begitulah kata dokter.

Syukurlah, sakit perut itu cepat hilang tanpa saya harus minum obat. Saya memang tidak boleh sembarangan minum obat, khawatir berbenturan dengan obat transplan yang masih harus saya minum setiap hari.

Tiba-tiba saja, ketika hari sudah berubah siang, ketika rapat penting yang telanjur dijadwalkan tersebut harus dimulai, sakit itu sembuh sendiri.

Selama enam bulan itu, seingat saya, belum pernah saya absen. Saya memang sudah berjanji kepada diri sendiri: Selama enam bulan pertama sebagai Dirut PLN, saya tidak akan mengurus apa pun kecuali listrik.

Tidak akan pergi ke mana pun kecuali urusan listrik. Tidak akan bicara apa pun kecuali soal listrik. Karena itu, kalau biasanya dulu setiap bulan saya bisa dua-tiga kali ke luar negeri, selama enam bulan di PLN ini, saya tidak ke mana-mana.

Untuk itu, saya harus minta maaf kepada famili, teman dekat, dan pengurus berbagai organisasi yang saya ketuai. Selama enam bulan tersebut, saya tidak bisa menghadiri acara keluarga, pesta perkawinan teman-teman dekat, dan bahkan selamatan boyongan rumah anak sendiri. Apalagi rapat-rapat organisasi atau permintaan ceramah. Semua saya hindari.

Saya memang masih tercatat sebagai ketua umum persatuan perusahaan surat kabar se-Indonesia, ketua umum persatuan barongsai Indonesia, persatuan olahraga bridge Indonesia, dan banyak lagi. Selama enam bulan itu, tidak ada rapat yang bisa saya hadiri.

Menjelang enam bulan di PLN, berat badan saya naik 3 kg! Oh, rupanya saya kurang gerak. Hanya dari mobil ke ruang rapat. Dan dari ruang rapat ke
mobil. Siang dan malam. Itu tentu tidak baik.

Dokter yang tiga tahun lalu mentransplantasi hati saya melarang badan saya terlalu gemuk. Dokter selalu mengingatkan, meski kelihatannya sehat, status saya tetap saja sebagai orang sakit. Di samping harus terus minum obat, juga harus tetap hati-hati. Karena itu, menginjak bulan keenam, saya putuskan ini: berangkat kerja berjalan kaki saja.

Maka, setiap hari pukul 05.45 saya sudah berangkat kerja. Jalan kaki dari rumah saya di dekat Pacific Place Semanggi, Jakarta, ke Kantor Pusat PLN di
Jalan Trunojoyo, seberang Mabes Polri itu. Berangkat sepagi itu bukan supaya dianggap sok rajin, tapi ingin menghindari asap knalpot. Tidak ada
gunanya berolahraga sambil menghirup CO2.

Beruntung, rute menuju kantor tersebut bisa ditempuh dengan menghantas jalan-jalan kecil yang sepi yang kiri-kanannya penuh pohon-pohon nan
merimbun. Pukul 06.30, ketika baru ada satu-dua mikrolet mengasapi jalanan, saya (biasanya ditemani istri) tiba di kantor dengan keringat yang
bercucuran.

Hasilnya: selama satu bulan itu, berat badan sudah turun 2 kg. Masih punya utang 1 kg lagi. Mula-mula, berjalan cepat selama 35 menit itu terasa berat.
Jarak rumah-kantor tersebut juga terasa sangat jauh. Tapi, kian lama menjadi kian biasa. Bahkan, belakangan jarak itu terasa sedikit kurang jauh.

Betapa relatifnya jarak.

Enak juga sudah di kantor pagi-pagi. Kini, menjadi pemandangan biasa pada pukul 07.00 sudah banyak orang Jepang yang antre di ruang tamu. Demikian
juga beberapa relasi PLN lainnya.

Bahkan, seorang perempuan yang merasa diperlakukan kejam oleh suaminya juga tahu jadwal saya ini: Sebelum pukul 07.00, perempuan itu sudah menangis di lobi untuk mengadukan kelakuan suaminya. Lalu, minta sangu untuk pulang karena uangnya tinggal pas-pasan untuk datang ke PLN itu tanpa tahu harus bagaimana pulangnya. Suaminya, katanya, sangat-amat pelitnya.

Betapa relatifnya uang.

Selama enam bulan itu, saya dua kali menangis. Sekali di ruang rapat dan sekali di Komisi VII DPR RI. Kadang memang begitu sulit mencari jalan cepat
untuk mengatasi persoalan. Kadang sebuah batu terlalu sulit untuk dipecahkan.

Tapi, tidak berarti hari-hari saya di PLN adalah hari-hari yang sedih.
Ribuan kali saya bisa tertawa lepas. Ruang rapat sering menjadi tempat hiburan yang menyenangkan. Terutama ketika begitu banyak ide datang dari
para peserta rapat. Apalagi, sering juga ide tersebut dikemukakan dengan jenakanya.

Di mana-mana, di berbagai forum, saya selalu membanggakan kualitas personal PLN. Orang PLN itu rata-rata cerdas-cerdas: tahu semua persoalan yang
dihadapi perusahaan dan bahkan tahu juga bagaimana cara menyelesaikannya. Yang tidak ada pada mereka adalah muara.

Begitu banyak Ide yang mengalir, tapi sedikit yang bisa mencapai muara. Kalau toh ada, muara itu dangkal dan sempit. Ide-ide brilian macet dan
kandas. Kini, di ruang rapat tersebut, semua ide bisa mulai bermuara. Bahkan, meminjam lagunya almarhum Gesang, bisa mengalir sampai jauh.

Memang, ruang rapat sebaiknya jangan penuh ketegangan. Orang-orang PLN itu siang-malam sudah mengurus tegangan listrik. Jangan pula harus tegang di ruang rapat. Ruang rapat harus jadi tempat apa saja: debat, baku ide, berbagi kue, dan saling ejek dengan jenaka. Saya bangga ruang rapat PLN bukan lagi sebuah tempat biasa, tapi bisa menjadi katalisator yang menyenangkan.

Sebuah tempat memang bisa jadi apa saja bergantung yang mengisinya.

Betapa relatifnya tempat.

Sedih, senang, ketawa, menangis, semua bergantung suasana kejiwaan. Pemilik jiwa sendirilah yang mampu menyetel suasana kejiwaan masing-masing. Mau dibuat sedih atau mau dibuat gembira. Mau menangis atau tertawa. Semua bisa.

Betapa relatifnya jiwa.

Rasanya, selama enam bulan di PLN, saya juga belum pernah duduk di "kursi" direktur utama. Saya sudah terbiasa bekerja tanpa meja. Puluhan tahun, sejak sebelum di PLN. Setengah liar. Sebab, sebelum di PLN, saya hampir tidak pernah membaca surat masuk.

Jadi, memang tidak diperlukan sebuah meja. Semua surat masuk langsung didistribusikan ke staf yang bertugas di bidangnya. Sebab, kalaupun surat
itu ditujukan kepada saya, belum tentu saya bisa menyelesaikannya. Maka, untuk apa harus mampir ke meja saya kalau bisa langsung tertuju kepada yang lebih pas menjawabnya?

Kini, sebagai Dirut PLN, saya tidak boleh begitu. Saya harus menerima surat-surat yang setumpuk itu untuk dibuatkan disposisinya. Inilah untuk
kali pertama dalam hidup saya harus membuat corat-coret di lembar disposisi. Apa yang harus saya tulis di situ? Saran? Pendapat? Instruksi? Larangan?
Harapan? Atau, beberapa kata yang hanya bersifat basa-basi - sekadar untuk menunjukkan bahwa saya atasan mereka?

Akhirnya, saya putuskan tidak menuliskan apa-apa. Kecuali beberapa hal yang sangat jarang saja. "Mengapa" saya harus memberikan arahan seolah-olah hanya saya yang "tahu" persoalan itu? Mengapa saya harus memberikan instruksi seolah-olah tanpa instruksi itu mereka tidak tahu apa yang harus diperbuat? Mengapa saya harus memberikan petunjuk seolah-olah saya itu "pabrik petunjuk"?

Maka, jangan heran kalau mayoritas lembar disposisi tersebut tidak ada tulisannya. Paling hanya berisi paraf saya dan nama orang yang harus membaca
surat itu. Saya sangat yakin, tanpa disposisi satu kata pun, mereka tahu apa yang terbaik yang harus dilakukan.

Bukankah karyawan PLN itu umumnya lulusan terbaik ranking 1 sampai 10 dari universitas- universitas terbaik negeri ini ? Bukankah karyawan PLN itu,
doktornya saja sudah 20 orang dan masternya sudah 600 orang? Bukankah mereka sudah sangat berpengalaman - melebihi saya? Maka, saya tidak ragu memberikan kebebasan yang lebih kepada mereka.

Inilah sebuah proses lahirnya kemerdekaan ide. Orang yang terlalu sering diberi arahan akan jadi bebek. Orang yang terlalu sering diberi instruksi
akan jadi besi. Orang yang terlalu sering diberi peringatan akan jadi ketakutan. Orang yang terlalu sering diberi "pidato" kelak hanya bisa "minta
petunjuk".

Saya harus sadar bahwa mayoritas warga PLN adalah lulusan terbaik dari universitas- universitas terbaik. Mereka sudah memiliki semuanya: kecuali
kemerdekaan ide itu. Kini saatnya barang yang mahal tersebut diberikan kepada mereka. Saya sangat memercayai, jika seseorang diberi kepercayaan,
rasa tanggung jawabnya akan muncul. Kalau toh ada yang tidak seperti itu, hanyalah pengecualian.
Semua itu saya lakukan di meja rapat. Bukan di meja kerja direktur utama. Karena itu, saya juga tidak pernah memanggil staf, misalnya, untuk menghadap duduk di kursi di depan direktur utama. Kalau saya lakukan itu, perasaan saya tidak enak. Mungkin hanya perasaan saja sebenarnya.

Saya tidak tahu dari mana lahirnya perasaan tidak enak tersebut. Mungkin karena dulu terlalu sering melihat Pak Harto di televisi dengan adegan
seperti itu. Saya takut merasa menjadi terlalu berkuasa di kantor ini.

Kedudukan tentu tidak sama dengan tempat duduk. Yang merasa berkuasa pun belum tentu bisa menguasainya. Yang punya kedudukan belum tentu bisa duduk semestinya.

Betapa relatifnya sebuah kekuasaan.

Lalu, apa yang sudah kita capai selama enam bulan ini?
Ada yang bilang sudah sangat banyak: menanggulangi pemadaman bergilir di seluruh Indonesia, menyelesaikan IPP terkendala yang sudah begitu lama,
mengatasi kacaunya tegangan listrik di berbagai wilayah (orang Aceh, Cianjur Selatan, Tangerang, dan banyak lagi kini sudah bisa mengucapkan selamat tinggal tegangan 14! Sudah bertahun-tahun tegangan listrik di Aceh hanya 14, sehingga sering redup dan merusak barang-barang elektronik. Kini, di Aceh dan banyak wilayah itu, tegangan listriknya sudah normal, sudah bisa 20).

Tapi, banyak juga yang bilang, masih terlalu sedikit yang diperbuat. Bahkan, ada yang bilang, termasuk seorang anggota DPR di komisi VI, bahwa direksi
PLN yang baru ternyata bisanya hanya menaikkan TDL. Tudingan tersebut tentu lucu karena bukankah yang bisa menaikkan TDL itu hanya pemerintah bersama DPR? Bukankah direksi PLN itu, sesuai UU, sama sekali tidak punya wewenang menaikkan atau menurunkan TDL?

Betapa relatifnya kepuasan.

(Sebulan sekali, CEO PLN menulis surat kepada seluruh karyawan PLN. Inilah cara Dahlan Iskan untuk memotivasi dan berkomunikasi langsung dengan seluruh karyawannya. Surat itu diberi nama CEO's Note. Tujuannya, seluruh karyawan PLN yang lebih dari 40.000 orang itu bisa langsung membaca jalan pikiran dan keinginan pimpinan puncak perusahaan. Setiap kali CEO's Note terbit, banyak tanggapan dari karyawan melalui forum e-mail perusahaan. Artikel ini adalah CEO's Note edisi ke-6 bulan Juli 2010).

Didik I. Kuntadi
Read more

Kamis, 18 Agustus 2011

Bismillahirrohmanirrohiim

2

Fainnama’al ‘usri yusro.. innama’al ‘usri yusro…

"Sesungguhnya bersama dengan kesulitan, ada kemudahan.. bersama dengan kesulitan, ada kemudahan.."

(Al-Insyirah : 6-7)



“….Karena boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan kebaikkan yang banyak padanya.”

(An-Nissa:19)



"Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’ "

(Al Baqarah : 45)



"Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar."

(Al-Baqarah : 153)



Istirahat sejenak dan mengurangi intensitas kemunculan di social media. Untuk sebuah tanggungjawab terhadap banyak pihak. Bismillahirrohmanirrohiim, semoga tugas akhir saya berkah. Aamiin :)

Read more

Selasa, 19 Juli 2011

Lesson Learn1

0
Bijaksanalah dalam manajemen waktu!

*catatan untuk diri sendiri
Read more

Sabtu, 16 Juli 2011

Trans Semarang ( Part II: Birrul Walidain)

0
Sebenernya kemarin saya itu naik bus trans semarang atas usulan ibu saya, waktu mau balik ke kosan, motor masih di kosan dan nggak ada orang yang nganterin balik, jadi deh naik bus. Segera menuju lokasi halte BRT, beli tiket ma mbak2 penjaganya, terus..nungguin bus dateng (+-10 menit). Berhubung tujuan saya Tembalang, jadi turunlah saya di halte BRT depan SMA 5 Semarang. Nyebrang bentar, sampe sana beli somay (lapperr! =9) trus, lanjut naek bus umum arah Banyumanik. Kebetulan di dalem bus ini saya ketemu ama bapak-bapak setengah baya yang naik di depan Gereja bawa-bawa satu bendel yang berisi beberapa sapu, keset ma kemoceng diiket tali. Nah, si Bapak yang akhirnya duduk di sebelah saya ini tiba-tiba bilang "tujuh puluh lima ribu ini mbak".. sambil nunjuk ke arah bundelannya. Setelah nanya tujuan saya mo kemana, Bapak tadi langsung aja cerita soal anak dan cucunya. Tentang anaknya yang udah nikah dan kerja tapi nggak mau ngurusin anaknya lah, tentang cucunya yang juga masih kuliah di Undiplah dan cucunya yang lain yang baru masuk SMP lah, tentang penghasilannya yang didapatnya dari berjualan sapu dan teman-temannya itulah, dll. Dan ternyata beliau berjualan sapu adalah untuk membayar uang gedung cucunya yang baru masuk SMP. Rp 350.000. Jumlah yang cukup besar untuk Bapaknya itu. Hmm..sebenernya agak bingung juga sih harus nanggepin gimana ama itu Bapak yang tiba2 langsung curhat gitu. Tapi sebenernya secara nggak langsung Bapak itu telah mengingatkan saya.
Semua orang punya masalahnya masing-masing. Bersyukur atas segala yang telah kita miliki. Dalam Al Qur'an pernah dijelaskan:
.
.
to be continued...
eheheh..ni tulisan belum selese, tapi bawaannya pengen cepet-cepet nge-post aja.. :3
Read more

Trans Semarang (Part 1: Coba-coba)

0
Read more

Rabu, 06 Juli 2011

Mengenal Safety Plan (Program Pengelolaan Keselamatan)

0
Safety plan adalah dokumen yang dibuat untuk masalah-masalah keselamatan pengoperasian kerja yang meliputi: identifikasi hazard, penilaian resiko (risk assessment) dan langkah-langkah mitigasi dan kondisi yang harus dipenuhi untuk mempertahankan tingkat keselamatan.

Tujuan pembuatan safety plan adalah:
  • - untuk melakukan studi dan/ atau analisis mengenai dampak tidak dipenuhinya standar dan ketentuan pengoperasian.
  • - untuk mendapatkan alternatif pemecahan masalah dalam rangka menjamin tingkat operasi
  • - untuk memperkirakan efektivitas masing-masing alternatif pemecahan masalah keselamatan sebagaimana dimaksud pada huruf b di atas.
  • - untuk membuat rekomendasi perubahan atau pembatasan prosedur operasi atau pembatasan kapasitas atau hal-hal lain terkait dengan tidak dipenuhinya standar dan ketentuan pengoperasian.
  • - mengidentifikasi target keselamatan yang harus dipenuhi untuk memastikan keselamatan operasi.

Program safety plan memuat:
  1. - Tujuan : merupakan tujuan dari pembuatan program pengelolaan keselamatn (safety plan)
  2. - Latar belakang : berisi latar belakang dibuatnya safety plans berdasarkan keadaan saat ini.
  3. - Penilaian resiko (risk assessment) : merupakan proses identifikasi hazard, analisa, dan eliminasi dan/ atau mitigasi pada tingkat yang dapat diterima terhadap risiko yang mengancam operasional bandar udara. Penilaian resiko bertujuan untuk mencari keseimbangan alokasi sumber daya terhadap segala resiko dan pengendalian serta mitigasinya. Dalam manajemen resiko ditentukan terlebih dahulu probabilitas resiko dan keparahan (severity) / konsekuensi resiko. Hazard merupakan kondisi, objek atau kegiatan yang berpotensi menimbulkan cidera kepada personil, kerusakan perlengkapan atau struktur, kerugian material atau berkurangnya kemampuan untuk melaksanakan suatu fungsi. Keparahan (severity) adalah kemungkinan konsekuensi dari situasi bahaya, dimana sebagai patokan adalah situasi terburuk yang mungkin terjadi.
  4. - Mitigasi : adalah suatu tidakan untuk menghilangkan potensi bahaya atau mengurangi probabilitas atau tingkat resiko. Ada 3 strategi dalam melaksanakan mitigasi, yaitu: yang pertama penghindaran, adalah operasi atau kegiatan pada area tersebut dibatalkan karena resikonya lebih besar daripada keuntungannya. Yang kedua pengurangan, yaitu frekuensi dari operasi atau kegiatan dikurangi, atau diambil tindakan untuk mengurangi tingkat konsekuensi dari risiko yang dapat diterima. Sedangkan yang terakhir pemisahan, merupakan tindakan yang diambil untuk mengisolasi efek resiko atau menerapkan perlindungan berlapis untuk mengurangi tingkat resiko. Dalam mitigasi terdapat 3 defences yang dapat diterapkan: 1. teknologi, 2. training, dan 3. regulasi/ prosedur
  5. - Pemantauan (monitoring) : Ketika perubahan dilakukan dengan menempatkan defences tersebut, maka harus dipastikan bahwa perubahan tersebut tidak membawa hazard baru, dan defences bekerja sebagaimana mestinya. Monitoring dan reviewing dilakukan untuk melihat apakah defences sudah benar-benar dapat berjalan sehingga probabilitas menjadi berkurang.
  6. - Kesimpulan

Referensi:
Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor: SKEP/ 39/ III/ 2010
Read more

Senin, 04 Juli 2011

Berjilbab

0


Ini soal berjilbab (06/04/2011). Seperti yang kita ketahui, dalam Islam hal ini adalah suatu kewajiban bagi seorang muslimah. Apa? Wajib? Ya, sama seperti sholat 5 waktu yang jika ditinggalkan, kita pun akan mendapat dosa.

Seiring bertambahnya usia, seiring makin berkembangnya jaman dan makin banyaknya hal-hal yang telah saya alami, keputusan saya untuk berjilbab semakin bulat. Tanpa paksaaan siapapun dan iming-iming apapun.

Sekedar berbagi saja untuk muslimah-muslimah lain yang hingga saat ini belum juga mengulurkan jilbabnya, entah mungkin karena ragu-ragu dan lain sebagainya. Dulu, walaupun keinginan sudah sangat besar sejak lama di dalam sini, tetapi banyak hal yang membuat saya kemudian ragu untuk berjilbab, padahal dalam Al Qur'an telah disebutkan

Allah Ta'ala berfirman:

Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Ahzab: 59)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

“Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: [1] Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan [2] para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim no. 2128)

Berikut ini daftar penyebab keragu-raguan saya (dan curhatan dari teman-teman tentang keragu-raguan mereka) yang kemudian hingga saat ini Insya Allah telah hilang:
1. Berjilbab membuat penampilan terlihat jelek.
Ah, itu hanya pemikiran awal kita saja. Coba tengok lagi. Sekarang toko-toko yang menjual jilbab dan asesorisnya sudah menjamur dimana-mana, bahkan ada sebuah toko berkonsep franchise yang memiliki cabang di berbagai kota. Modelnya pun bermacam-macam dan kian hari kian menarik. sedia asal kita pandai-pandai memilih dan memadu-padankan. Di mall-mall pun tak jarang ditemui gerai-gerai busana muslimah. Selama masih sesuai dengan akidah, banyak model yang teJika jawaban lahiriah yang ingin didapat, mungkin penjelasan di atas dapat mewakili. Tetapi jika kita benar-benar niat itu muncul dari dalam hati, tentu hati kecil kita juga akan bersuara bahwa ungkapan bahwa, "kecantikan tidak dapat dinilai dari sekedar fisik saja" adalah benar adanya. Saya akan memberikan contoh toko-toko yang menual busana muslim bagi Anda yang tinggal di sekitar Semarang: di mall CitraLand ada Al-fath (di sini untuk produk bagus dengan harga yang agak tinggi juga), di Jalan Pandanaran ada Pands (produk di sini juga beraneka ragam tetapi menurut saya model-model baju dan kerudung di sini lebih banyak yang diperuntukkan bagi usia 30tahun ke atas. Rabbani yang merupakan toko busana muslim usaha franchise memiliki beberapa anak cabang di kota Semarang, seperti di jalan Pandanaran di Banyumanik.
2. Muka terlihat lebih bulat
Alasan ini agak lucu, tetapi faktanya inilah salahsatu faktor yang menjadi sebab beberapa wanita ragu berjilbab. Wajah yang bulat dapat disiasati dengan pemilihan ciput yang tepat. Jika anda mencoba-coba ciput milik ibu dan terlihat buruk saat anda pakai, tidak selalu begitu jika anda mencoba memakai ciput model lain. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan teman anda yang sudah terlebih dahulu memakai jilbab. Sebenarnya terdapat banyak model ciput dan yang baru muncul belakangan ini adalah ciput arab yang sekarang sedang menjadi trend. Ini juga dapat disiasati dengan pemakaian plastik mika saat memakai kerudung segiempat. Pemakaian aksesoris yang tepat seperti bros atau corsache dapat mengelabui pandangan orang lain yang memandang kita. Tetapi disini biasanya pemilihan model ciput yang tepat dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap bentuk profile wajah anda.
3. Berjilbab akan mengundang komentar banyak orang lain.
Kalo untuk alasan yang ini saya tidak terlalu banyak menghadapi kendala. Tetapi di sini yang terpenting memang niat. Dari awal niat saya berjilbab memang bukan untuk mendapatkan pujian atau ingin terlihat lebih cantik, lebih kalem, lebih muslimah. Serius! Sudah saya abaikan semua keraguan soal penampilan. Lillahita'ala! Entah tanggapan positif atau negatif yang didapatkan saat orang-orang di sekitar melihat keputusan berjilbab, saya sudah tidak peduli. Bahkan sayapun sudah menyiapkan hati (siap-siap makan ati) jika ada orang yang mengolok-olok. Alhamdulillah Alloh telah memberikan kemudahan pada masa-masa awal saya berjilbab. Respon yang diberikan oleh orang-orang di sekitar hampir kesemuanya positif.
4. Berjilbab dikira ikut-ikutan orang lain
Haha, alasan inilah yang awalnya memberatkan saya untuk berjilbab. Sebenarnya niat saya untuk berjilbab yang paling pertama itu dan bahkan hampir saya utarakan kepada ibu saya adalah saat saya menginjak kelas 2 SMA. Yap, tetapi ternyata seorang teman dekat saya telah mendahuluinya. Saya yang pada waktu itu gengsinya masih tinggi dan tidak berpikir pajang, terus terang jadi merasa malas mengenakan jilbab karena takut dibilang "mengekor". Kemudian saya tunda keinginan untuk berjilbab itu. Sampai tiba saatnya kuliah, teman-teman bermain saya sehari-hari kebanyakan berjilbab dan diam-diam saya masih menyimpan keinginan berjilbab itu sambil mengamati cara mereka berjilbab. Satu per satu teman saya lainnya yang awalnya juga tidak mengenakan jilbab mulai memutuskan berjilbab. Pada masa ini saya kembali dikerubungi oleh perasaan ragu, takut dibilang "mengekor". Hingga tiba pada suatu titik dimana saya disadarkan dengan perkataan "tirulah hal yang baik-baik, jangan tiru yang jelek-jelek". Dengan segala niat baik saya, tekad yang bulat dan keprihatinan saya melihat kondisi umat muslim belakangan ini saya pun memutuskan untuk berjilbab. Alhamdulillah.
5. Berjilbab susah jodoh & susah mendapatkan pekerjaan
Siapa bilang? Kalau jodoh, rezeki dan kematian itu ada di tangan Alloh, kenapa kita harus ragu dengan alasan ini? Malah dengan berjilbab insya Alloh kita akan lebih menarik di mata laki-laki yang baik pula. Jilbab juga melindungi tubuh kita dari pandangan 'yang membuat kita risih' dari para lelaki hidung belang.
6. Berjilbab besok saja kalau sudah punya suami
Alasan yang sering didengar. Sebenarnya kalau kita kembali lagi pada niat "Lillahita'ala" tidak akan muncul alasan seperti ini sebagai penghambat kita berjilbab. Coba diingat lagi, bukankah jodoh, umur dan rezeki itu yang mengatur Alloh? Kita diberi jatah waktu hidup berapa lama di dunia ini oleh Alloh kita nggak tahu juga kan? Insya Alloh kematian bisa dijadikan sebagai pengingat kita untuk selalu mengintrospeksi diri untuk berubah menjadi lebih baik lagi.

Jika telah berjilbab, berikut adalah doa untuk memohon keteguhan dan keistiqomahan dalam menjalani ajaran Islam. Doa yang paling sering dibaca Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah doa:

“Ya muqollibal qulub tsabbit qolbi ‘alaa diinik (Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu).”
Referensi do'a: www.rumaysho.com
Read more

Minggu, 03 Juli 2011

Mau Tahu Tanggal Lahirmu dalam Kalender Hijriyah?

0
Daan ternyata tanggal lahir saya adalah 20 Jumadil Awal 1409 H !
~selamat mencoba~

Read more

Sabtu, 02 Juli 2011

Customer Relationship Management (CRM)

1
Pernahkan Anda kembali membeli barang di sebuah toko kelontong ujung jalan dengan alasan di tempat itulah Anda merasa mendapatkan pelayanan yang memuaskan seperti: pemilik toko yang ramah, pelayan yang hafal nama Anda hingga macam kebutuhan yang Anda perlukan? Pemilik toko yang tak segan-segan meminta maaf bahkan memberikan Anda ganti rugi 100% saat Anda kebetulan-secara tidak sengaja membeli barang dagangannya yang rusak?
Jika iya, itu artinya pemilik toko kelontong tadi telah menerapakan apa yang disebut dengan "Customer Relationship Management" meskipun mungkin sebelumnya tidak pernah mempelajari di bangku kuliah.

Contoh-contoh seperti ini sangat sering kita temui di pedagang-pedagang kecil. Bagaimana dengan pedagang besar seperti supermarket? mall? atau toserba? CRM juga dapat ditemui pada perusahaan tersebut dalam bentuk lain. Sebagai contoh adalah: beberapa supermarket memberikan layanan berupa pengiriman barang secara gratis jika kita membeli barang dalam jumlah tertentu, pelayan sebuah toserba akan memberikan salam hangatnya saat kita melewati pintu masuk, sebuah klinik perawatan kulit yang membentuk group member, sebuah minimarket yang buka 24 jam dan masih banyak lagi contoh-contoh lain.

Manfaat dari membangun hubungan dengan pelanggan adalah terciptanya pelanggan yang loyal. Di sini kita bedakan antara loyalitas dan ketahanan. Sebagai contoh, beberapa pelanggan bank mungkin telah berhubungan dengan sebuah bank selama bertahun-tahun; akan tetapi jika kita lebih teliti mengamati perilaku mereka dalam membeli jasa finansial, kita akan mendapati bahwa belakangan ini mereka juga membeli produk dari finansial institusi lain. Pada kenyataannya, banyak dari mereka mungkin adalah pelanggan yang ogah-ogahan dan merasa terbelenggu dalam suatu hubungan yang ingin mereka akhiri. Lamanya seorang pelanggan berbisnis dengan sebuah perusahaan hanyalah salahsatu indikator loyalitas. Fondasi loyalitas adalah dalam menunjang kepuasan pelanggan; ini adalah hubungan emosional dan sikap, bukan sekedar perilaku. Untuk meningkatkan loyalitas, kita harus meningkatkan tingkat kepuasan setiap pelanggan dan mempertahankan tingkat kepuasan tersebut dalam jangka panjang. Untuk meningkatkan kepuasan, kita perlu menambahkan nilai yang ditawarkan. Berikut ini nilai-nilai yang dapat dianggap berharga oleh pelanggan:
1. Nilai berbasis harga produk
2. Niai kemudahan atau akses
3. Nilai berbasis pilihan
4. Nilai berbasis karyawan
5. Nilai informasi
6. Nilai asosiasi
7. Nilai yang memampukan
8. Nilai hubungan
9. Nilai keunikan pelanggan
10. Nilai kejutan
11. Nilai komunitas
12. Nilai ingatan
13. Nilai pengalaman
Gambar Penciptaan Nilai Menuju Loyalitas

Hubungan dengan pelanggan yang secara fisik tidak dapat terlihat, dapat diukur dengan survey melalui penyebaran kuesioner. Hasil dari pengisian kuesioner oleh para responden inilah yang nantinya akan digunakan untuk mengukur sifat hubungan pelanggan. Salah satu tool yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan perhitungan ini yaitu SEM (Structural Equation Modelling)

Source:
Barnes, G. JAmes, Secrets of Customer Relationship Management, 2000, ANDI: Yogyakarta
Read more

Jumat, 24 Juni 2011

E-Commerce

0
Terdapat beberapa pengertian e-commerce menurut berbagai sumber:
Yang pertama pada website ECARM (The Society For Electronic Commerce And Rights Management) dijelaskan bahwa e-commerce secara umum menunjukkan seluruh bentuk transaksi yang berhubungan dengan aktifitas-aktifitas perdagangan, termasuk organisasi dan perorangan yang berdasarkan pada pemrosesan dan transmisi data digital termasuk teks, suara, dan gambar-gambar visual.

Yang kedua menurut Robert E. Johnson, III (http://www.cimcor.com), e-commerce merupakan suatu tindakan melakukan transaksi bisnis secara elektronik dengan menggunakan internet sebagai media komunikasi yang paling utama.

Sedangkan menurut Gary Coulter dan John Buddemeir (E-commerce Outline): e-commerce berhubungan dengan penjualan, periklanan, pemesanan produk, yang semuanya dikerjakan melalui internet. Beberapa perusahaan memilih untuk menggunakan kegiatan bisnis ini sebagai tambahan metode bisnis tradisional, sementara yang lainnya menggunakan internet secara eksklusif untuk mendapatkan para pelanggan yang berpotensi.

Situs-situs di internet dapat dikelompokkan ke dalam tiga level berdasarkan jumlah dan jenis fasilitas e-commerce yang tersedia, yaitu:
LEVEL I (information websites) :
Website-website yang masuk ke dalam level ini telah mengandung informasi yang ditransfer oleh perusahaan kepada pelanggannya. Informasi yang ditampilkan berupa produk-produk, baik berupa barang maupun jasa yang ditawarkan.
LEVEL II (websites with limited interactive facilities) :
Website-website yang termasuk ke dalam level ini telah memiliki fasilitas pada Level I serta fasilitas-fasilitas yang memungkinkan pelanggan untuk berhubungan (berkomunikasi) secara timbal-balik dengan perusahaan. Sarana komunikasi dua arah ini dapat berupa surat elektronik (email).
LEVEL III (E-COMMERCE Sale):
Website-website yang masuk ke dalam level ini menyediakan fasilitas lengkape-commerce yang mencakup fasilitas-fasilitas pada level I & II serta layanan pemesanan barang secara online dengan pembayaran melalui proses transfer uang

Melalui e-commerce ini sebenarnya perusahaan memiliki kesempatan dalam membina hubungan dengan pelanggannya untuk lebih baik. Misalnya saja, sebuah rumah sakit dapat memberikan suatu nilai kepada pelanggannya dengan memberikan fasilitas contact via email untuk memberikan masukan-masukan. Hal lain yang mungkin dirasa oleh pihak rumah sakit kurang berarti adalah informasi mengenai ketersediaan kamar, harga, fasilitas serta dokter jaga (seperti pada website rumahsakit Medistra). Informasi-informasi ini jika selalu di update akan sangat berguna bagi pelanggan yang hendak menggunakan jasa rumah sakit tersebut. Terlebih jika rumah sakit memberikan fasilitas booking kamar secara online (dengan persyaratan-persyaratan tertentu).

Kalo kata Pak Dosen saya sih...pelanggan itu akan menjadi loyal jika kita bisa memberikan "NILAI" pada mereka.

Source:
1. Gupta, Himani (et.al.), How Do Welsh Tourism-SME Websites Approach Customer Relationship Management?, Cardiff: Welsh School of Hospitality, Tourism and Leisure Management, University of Wales Institute
2. Tugas Customer Relationship Management
Read more

Rabu, 22 Juni 2011

Lomba Karya Jurnalistik 2011

0
Perusahaan Gas Negara (PGN) mengadakan "Lomba Karya Jurnalistik 2011". Total hadiahnya mencapai 380 juta rupiah. Info terbaru ini didapatkan dari situs resminya di www.pgn.co.id. PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) adalah perusahaan milik negara yang didirikan untuk menyalurkan gas dari daerah eksploitasi minyak dan gas kepada konsumen. Ketika PGN didirikan pada 1859, bisnis inti PGN adalah mendistribusikan gas ke kawasan perumahan. Lomba jurnalistik ini kami maksudkan sebagai ajang bagi Perusahaan memberikan apresiasi kepada para jurnalis di Indonesia atas karya jurnalistik yang telah mereka hasilkan seputar gas bumi yang berkaitan dengan bisnis PGN. Karya diterima mulai 1 Juni 2011 - 25 Oktober 2011. Untuk keterangan persyaratan lebiih lanjut, bisa langsung download file --> ini.
Read more

Rabu, 08 Juni 2011

Why Handslife?

0
Saat pikir hendak dibawa ke dunia nyata, berbagai akses mungkin ditempuhnya.
Beberapa memilih tingkah dan laku, beberapa memilih bicaraan, dan beberapa memilih aksara.
Ketika aksara telah dipilih, teknologi memberi tempat untuk berbagi.
Tidak hanya untuk hidup yang tengah dilakoni saat ini, tapi juga untuk hidup kekalnya nanti.

handslife
Hilda and life
sepasang tangan yang menari di atas tombol-tombol huruf, merangkai kata-kata penuh makna untuk membawa pikir menjadi 'hidup'.
Sedikit cerita tentang Hilda dan kehidupannya, tentang kesempatan untuk berbagi.
Read more

Senin, 06 Juni 2011

Kenapa Nge-Blog?

0
Tulisan ini sebenarnya sudah dibuat beberapa bulan yang lalu, tapi baru kali ini dimunculkan di halaman ini

1. Sharing is Caring
Tempat berbagi beberapa ilmu yang pernah didapat dari guru, dosen, mentor, dan guru-guru tanpa title dalam kehidupan. Karena ilmu tak akan habis untuk dibagi dan saya lebih senang jika ilmu yang saya dapat bisa bermanfaat bagi orang lain. Sedari dulu saya sekolah adalah di sekolah negeri, jenjang kuliah pun saya lalui di universitas negeri. Sebagai salahsatu bentuk balas budi terhadap negeri yang telah baik hati ini, melalui web inilah saya mencoba menyalurkan ilmu yang saya ketahui dari bangku pendidikan yang pernah saya lalui. Alasan yang satu ini terlihat muluk..but it's better than doing nothing, right?

Ali radhiyallahu ‘anhu pernah berkata:
“Ilmu (agama) itu lebih baik dari harta. Ilmu akan menjagamu, sedangkan harta mesti engkau menjaganya. Harta akan berkurang ketika dinafkahkan, namun ilmu malah bertambah ketika diinfakkan.”
Disebutkan juga dalam suatu pepatah:
Jika anda ingin bahagia, bahagiakanlah orang lain
Jika anda ingin kaya, bersedekahlah
Jika anda ingin pandai, mengajarlah
2. Menulis di blog membantu dalam mengingat ilmu-ilmu yang pernah saya dapatkan. Blog jadi semacam catatan kecil bagi saya.

3. Blog sebagai tempat menyimpan beberapa file kuliah, agar jika dibutuhkan lagi kelak lebih mudah untuk ditemukan.

4. Blog sebagai sarana komunikasi, mencari ilmu, berbagi ilmu dan menambah teman. Melalui aktivitas blogwalking dan saling tukar link dapat memperkaya ilmu pengetahuan serta mengetahui pembahasan suatu masalah dari sudut pandang orang lain.

5. Blog sebagai pengisi waktu luang.
Saat ini saya sedang berada dalam proses mengurangi waktu yang terbuang percuma hanya dengan tidur yang berlebih, melamun, nonton tv atau main games yang jika dilakukan dalam porsi yang kelewat banyak akan menjadi hal yang sia-sia. Salah satunya adalah dengan blogging ini.
Ibnul Jauzi rahimahullah berkata:
“Kadang-kadang manusia itu sehat, tetapi dia tidak longgar, karena kesibukannya dengan penghidupan. Dan kadang-kadang manusia itu cukup (kebutuhannya), tetapi dia tidak sehat. Maka jika keduanya terkumpul, lalu dia dikalahkan oleh kemalasan melakukan kataatan, maka dia adalah orang yang tertipu. Kesempurnaan itu adalah bahwa dunia merupakan ladang akhirat, di dunia ini terdapat perdagangan yang keuntungannya akan nampak di akhirat.
Maka barangsiapa menggunakan waktu luangnya dan kesehatannya di dalam ketaatan kepada Allah, maka dia adalah orang yang pantas diirikan. Dan barangsiapa menggunakan keduanya di dalam maksiat kepada Allah, maka dia adalah orang yang tertipu. Karena waktu luang akan diikuti oleh kesibukan, dan kesehatan akan diikuti oleh sakit, jika tidak terjadi maka masa tua (pikun)."
6. Blog juga sebagai media untuk melatih kemampuan menulis.
Tidak ada salahnya dengan belajar menulis, saya juga masih pemula :") dan semoga bisa menjadi lebih baik. Aamiin.
Jangan menunggu ide untuk menulis, tetapi menulislah maka idepun akan muncul.
Jangan menunggu pekerjaan untuk menjadi kaya, tapi bekerjalah niscaya engkau akan menjadi kaya.

7. Blog sebagai media untuk menumbuhkan kebiasaan produktif.
Beberapa dari kita mungkin memiliki hobi membaca atau mendengarkan musik. Membaca dan mendengarkan musik juga merupakan kegiatan yang saya senangi. Mungkin membaca juga menambah ilmu tetapi di sisi lain kita tidak melihat hasil nyatanya secara langsung, jadi melalui blog ini juga lah saya mencoba membuat kebiasaan membaca itu menjadi produktif, yang antara lain adalah menuliskan pengetahuan-pengetahuan yang didapatkan dari membaca untuk kemudian dibagi dengan orang lain.

tambahan:
oya, beberapa waktu terakhir blog lebih sering saya jadikan sebagai bentuk terima kasih terhadap banyak hal, agar selalu ingat: Allah itu Maha Baiiiiiiiiiiiik :') *serius*

Okey, untuk sementara sekian dulu list alasannya.
Read more

Rabu, 01 Juni 2011

Jadi Begini Alurnya

0

Friendster --> Blogspot --> YahooPulse! --> Facebook --> GoogleTalk --> Linkedin --> Wordpress --> RuangMuslim --> SalingSapa --> Plurk --> Tumblr --> Kaskus

Ya! daaaan alhasil..banyak sekali akun-akun saya yang terlantar
-____-

Read more

Sabtu, 28 Mei 2011

Free Download Powerpoint Templates (Ppt. Templates)

0
Saat akan membuat slide untuk presentasi, kadang kita bosan dengan tema template powerpoint yang itu-itu melulu. Mau sekedar sharing website penyedia template Powerpoint yang gratis. Kita tinggal mendownload template yang diinginkan dan tidak perlu membayar sejumlah uang, jadi tema template dapat disesuaikan dengan tema presentasi yang akan kita paparkan kepada pendengar. Berikut ini alamat websitenya:































































































































untuk dapat mendownload template gratis dari situs ini, kita terlebih dahulu harus mendaftarkan diri dengan mengisikan alamat email.











Pass : www.ultimate-caffe.org

Pass : www.ultimate-caffe.org

Pass : forumw.org





Read more
 
Copyright 2011 HandsLife. Designed by Cute Templates Blogger.
Thanks to: Link 1, Link 2, Link 3.