Cheese..cheese..cheese... makanan yang satu ini emang bukan berasal dari tanah air kita. Ini dia alternatif buat kalian yang ga suka minum susu, kandungan gizi dalam keju hampir sama dengan susu. Sebagai gambaran, perbandingan kandungan gizi antara keju dan susu tiap 100gr yaitu protein pada keju 22,8 g dan kalsium 777mg protein pada susu 3,2g dan kalsium 143mg (kesehatan.kompasiana.com, 2011). Keju dibuat dari susu yang difermentasi dan melalui proses tertentu hingga berubah bentuk menjadi padatan (proses lengkap pembuatan keju dapat dilihat di sini).
Sejarah keju
Sebenarnya ada beberapa versi sejarah ditemukannya keju, tapi yang ane tampilin disini salahsatu aja dulu, untuk beberapa versi lainnya bisa dilihat di sini.
Keju krim manis (sweet cream cheese) juga ditemukan secara kebetulan. Ada dua legenda yang menceritakan bagaimana manusia menemukan tipe keju ini. Yang pertama menceritakan bahwa ada beberapa pemburu yang membunuh seekor anak sapi. Mereka membuka perut sapi tersebut dan menemukan sesuatu berwarna putih yang ternyata memiliki rasa yang enak. Karena adanya suatu enzim yang bernama rennet di dalam perut sapi, maka susunya pun menjadi kental sehingga menjadi apa yang kita sebut keju saat ini.
Cerita lainnya mengatakan bahwa keju ditemukan pertama kali di Timur Tengah oleh seorang pengembara dari Arab. Pengembara tersebut melakukan perjalanan di padang gurun dengan kudanya. Ia membawa susu di pelananya untuk menghilangkan dahaganya. Setelah beberapa lama, ia pun berhenti untuk meminum susu yang dibawanya. Ternyata, susu tersebut telah berubah menjadi air yang pucat dan gumpalan-gumpalan putih. Hal ini disebabkan pelana yang digunakan untuk menyimpan susu terbuat dari perut binatang (sapi, kambing ataupun domba) yang mengandung rennet. Kombinasi dari rennet, cuaca yang panas dan guncangan-guncangan ketika mengendarai kuda telah mengubah susu pengembara tersebut menjadi keju. Setelah itulah, orang-orang mulai menggunakan enzim dari perut binatang untuk membuat keju.
Kandungan Keju
Berikut ini beberapa zat gizi yang terkandung dalam keju:
• Kalsium (Ca) : membantu pertumbuhan dan pembentukan tulang serta gigi.
• Protein : membantu proses pertumbuhan dan perkembangan sel-sel tubuh, serta menguatkan otot.
• Asam lemak linoleat dan linolenat : membantu perkembangan serabut-serabut sel saraf dan otak.
• Kolesterol : membantu pembentukan membran sel dan hormon.
• Fosfor (P) : membantu pertumbuhan tulang dan gigi.
• Vitamin A : membantu menjaga fungsi mata.
• Magnesium, seng, dan selenium : berfungsi sebagai antioksidan yang membantu menangkal radikal bebas.
• Riboflavin dan folat : membantu proses metabolisme aneka jenis zat gizi.
Keju dibagi menjadi dua jenis berdasarkan proses pembuatannya, yaitu, keju segar dan keju padat:
Keju segar tidak mengalami proses pemasakan dan pengepresan. Warnanya putih dan dimakan seperti mentega: dioleskan, atau jika dipadatkan ia dikemas dalam air. Yang termasuk ke dalam jenis keju segar adalah keju Mozzarella.
Keju padat, sebaliknya, dibuat dengan pemadatan, pemanasan, pengepresan, dan, yang paling menentukan, pematangan. Keju yang belum lama mengalami pematangan dapat disebut sebagai keju muda. Semakin lama, ia menjadi keju tua. Keju padat biasanya kering, untuk diiris atau dilelehkan.
Kenapa Keju Bolong-bolong?
Keju bolong biasa ditemukan di Swiss, penyebab
lubang-lubang ini adalah karena bakteri propioni. Keju dibuat dari susu yang diasamkan. Proses
pengasaman itu dibantu oleh ragi dan bakteri. Saat keju menjalani masa
pengawetan, bakteri-bakteri propioni mengeluarkan semacam gas.
Gelembung-gelembung gas inilah yang membentuk lubang-lubang bundar pada keju
Swiss.